Kebutuhan pembangunan gedung cenderung meningkat akhir-akhir ini, baik untuk gedung komersial maupun rumah tinggal (rumah susun). Apalagi dengan program Pembangunan 1.000 tower yang dicanangkan Pemerintah, praktis menjadikan volume pembangunan gedung makin banyak, sekaligus membutuhkan inovasi teknologi serta mutu yang terjamin. Menjawab masalah itu, konstruksi beton pracetak dan prategang adalah solusi yang tepat. “Teknologi beton pracetak dan prategang menjawab kebutuhan produksi masal dan cepat, namun mutu tetap bisa dipertanggungjawabkan”, ujar Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian PU Bambang Goeritno saat membuka Pelatihan Pengawas Konstruksi Beton Pracetak Bangunan Gedung Senin (23/08) di Jakarta.
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan beton yang dikerjakan diperlukan sumber daya manusia yang ahli di bidang ini. Untuk itulah dilaksanakan pelatihan bagi Pengawas Konstruksi untuk Beton Pracetak Bangunan Gedung, tentunya yang berbasis kompetensi. Sebagai informasi, menurut Kepala BP Konstruksi, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tukang dan mandor beton pracetak telah diselesaikan oleh (Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (BPKSDM), namun untuk pengawasnya saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Sementara itu, Sesditjen Cipta Karya Kementerian PU Susmono yang turut hadir dalam acara ini mengatakan pembangunan gedung yang didukung teknologi beton pracetak dan prategang sangat krusial di Indonesia. “Pemukiman kumuh yang timbul akibat akumulasi penduduk hingga 40 % di perkotaan, membutuhkan pengadaan perumahan vertikal (rusun) yang cepat”, ungkap Susmono.
Hingga 2009, menurut Sesditjen Cipta Karya, telah dibangun sebanyak 404 blocks atau sekitar 38 ribu unit rumah susun menggunakan beton pracetak, dan diharapkan terus bertambah. Bahkan menurutnya, beton pracetak terbukti lebih tahan gempa, sebab di tiga daerah yaitu Jogja, Padang, dan Manado, rumah susun tetap berdiri dengan tanpa kerusakan berarti.
Pelatihan Pengawas Konstruksi Beton Pracetak Bangunan Gedung terselenggara atas kerjasama Balai Peningkatan Keahlian Teknik Konstruksi Keciptakaryaan Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi BPKSDM dengan Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI). Tujuan dilaksanakan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan rusunawa Kementerian PU Tahun Anggaran 2010, yang akan diawasi langsung oleh unit yang dibentuk Presiden RI.
sumber : http://jakonbanten.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:beton-pracetak-a-prategang-solusi-tepat-pembangunan-gedung&catid=37:jakon&Itemid=79